Halaman

Jumat, 14 Maret 2014

TIM Penyuluh Insan Cita HMI Cabang Nagan Raya Melaksanakan Sosialisasi Bahaya Narkoba

Nagan Raya – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Persiapan Nagan Raya yang tergabung dalam Tim Penyuluh Insan Cita HmI Cabang Persiapan Nagan Raya, Melaksanakan Kegiatan Pelatihan Sosialisasi Bahaya Narkoba di SMA 1 Beutong Kabupaten Nagan Raya  Tanggal 17 Februari 2014 dengan Tema: “Membangkitkan Generasi Muda Yang Berjiwa, Berfikir,Dan Berinovasi Tanpa Narkoba” Di Aula SMA 1 Beutong. Peserta Kegiatan ini di ikuti dari seluruh Perwakilan dari masing-masing Kelas.
Tujuan Kegiatan ini yaitu:

  • Mengajak seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Nagan Raya untuk bersama-sama memberantas peredaran dan penyalahgunaan Narkoba.
  • Ikut mensukseskan progam Pemerintah melaksanakan pembangunan yang bersih dan bebas NARKOBA.
  • Menjadi Lembaga Mahasiswa yang aktif dalam mengkampanyekan anti narkoba di Nagan Raya
Dalam Kegiatan ini mereka juga akan datang ke seluruh SMA dan MA yang ada di Nagan Raya Sesuai rekomendasi dari Dinas pendidikan.


HMI Cabang Nagan Raya Tolak Dana Saksi Parpol

NAGAN RAYA - Sekitar 60 Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Nagan Raya yang di ketui oleh Saidil Fikar, melalui Saiful Aceh (korlap) dan Syahrul Radhi (juru bicara) mendatangi kantor kepala daerah kabupaten Nagan Raya. Para demonstran disambut di depan loby kantor oleh Setdakab Drs. H. T. Zamzami, TS, MM dan Kabag Humas Hasda Kesuma, BA karena Bupati tidak ada di tempat. Sebelumnya para demonstran juga telah berorasi di Simpang PeutJeram dan Kantor DPRK Nagan Raya.(12/02).
 Sambil meneriakkan yel-yel tuntutan mereka, para demonstran berorasi dan menyatakan sikap pada pemerintahan pusat bahwa:
1. Menolak rencana pemerintahan pusat, DPR-RI, Partai Politik dan Penyelenggara Pemilu yang mengusulkan dan menggulirkan dana dari APBN sebanya 700 Miliar Rupiah kepada Saksi Pemilu (partai politik) di TPS pada saat pesta demokrasi 09 April 2014.ini.
2. Mendesak pemerintahan pusat, DPR-RI, Partai Politik dan Penyelenggara Pemilu agar segera mencabut dan mambatalkan persetujuan penggunaan dana dari APBN untuk membiayai saksi Pemilu (partai politik) dalam pesta demokrasi 09 April 2014 ini.
3. Menyatakan sikap tegas kepada Presiden SBY untuk tidak mementingkan Partai Politik dari pada kepentingan rakyat sendiri, disaatrakya dilanda musibah besar, pemerintah harus punya tanggung jawab untuk merealisasikankembali salah satu solusi terhadap APBN serta mengatasi musibah gang menimpa Indonesia.
Sementara itu para demonstran juga mempertanyakan kepada pemerintahan kabupaten Nagan Raya tentang permasalahan :
1. Tuha Peut yang sampai saat ini belum dilantik
2. Anggaran dana untuk acara pelantikan Tuha Peut Rp. 5 Juta, ternyata hanya diberikan cuma Rp.3 Juta dan itupun tidak semua acara pelantikan Tuha Peut diberikan, sisanya gak tahu kemana.
3. SK Keuchik (kepala desa) belum ada, namun Pejabat Sementara (PjS) sebagai Keuchik sudah ada yang menjabat lebih dari 2 Tahun, dengan alasan sesuai dengan edaran surat dari Kementerian Dalam Negeri tentang pelantikan kepala desa tahun 2015 setelai Pilpres.

Pemerintahan kabupaten Nagan Raya diwakili oleh Setdakab di dampingi oleh Kabag Humas menyikapi hal tersebut dan akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menindaklanjutinya.